Laman

Rabu, Februari 01, 2017

DITUTUP [Review & Giveaway] Menumbuhkan Kemandirian Anak



Dua hari setelah melahirkan Lilo, putri pertama saya, seorang suster membawakan Buku Kesehatan Anak Perempuan, tempat mencatatkan perkembangan anak saya. Di halaman pertama saya menemukan puisi On Children-nya Kahlil Gibran.


Your children are not your children.
They are the sons and daughters of Life's longing for itself.
They come through you but not from you,
And though they are with you, yet they belong not to you.

You may give them your love but not your thoughts.
For they have their own thoughts.
You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow,
which you cannot visit, not even in your dreams.
You may strive to be like them, but seek not to make them like you.
For life goes not backward nor tarries with yesterday.

You are the bows from which your children as living arrows are sent forth.
The archer sees the mark upon the path of the infinite,
and He bends you with His might that His arrows may go swift and far.
Let your bending in the archer's hand be for gladness;
For even as He loves the arrow that flies,
so He loves also the bow that is stable.
Apa yang tertulis benar-benar mirip seperti apa yang pernah saya dan partner bahas dari sebelum saya melahirkan. Gara-garanya, kami menonton film The Little Prince, dan melihat sosok The Little Girl. Di film itu, ibu dari The Little Girl bertipe tiger mother, alias pengatur abis; saking pengaturnya, bahkan jadwal The Little Girl seharian, jam tiap jamnya sampai diatur juga. Kami terpikir, pola asuh ala tiger mother itu nantinya bikin anak seperti apa ya?

Saya dan partner memiliki satu pemahaman yang sama, bahwa sebenarnya orangtua hanyalah pintu masuk sang anak ke dalam dunia, idealnya, tugas orangtua adalah menyiapkan sang anak agar mandiri, sehingga nantinya ia mampu mengambil banyak keputusan dalam kehidupannya sendiri.

Waktu itu kami bersepakat, mengajarkan kemandirian itu salah satu hal utama dalam pola asuh kami.

Anyway, mungkin benar, bahwa semua orang itu adalah orangtua yang sempurna, yang mampu merumuskan bagaimana idealnya mendidik anak.... sampai anaknya sendiri lahir. Begitu pula dengan saya dan partner. Begitu lahir; ternyata teori-teori (termasuk perkara kemandirian) yang pernah kami rencanakan dalam penerapannya ya nggak semudah itu.

Kami adalah sepasang orangtua dengan anak pertama; partner sih masih mending, punya keponakan langsung dan terbiasa mengasuhnya. Lah saya? Blank.

Pada akhirnya untuk segala hal yang membingungkan, saya mengandalkan google. Informasi yang saya dapat pun sepotong-sepotong. Di kepala saya tetap banyak pertanyaan ‘Jadi, kapan anak diajari potty training?’, ‘Kapan anak makan sendiri?’,’Gimana cara biar mandiri tapi nggak liar?’, ‘Gimana kalau nganu?’ dan nganu-nganu lainnya.

Sampai pada akhirnya saya melihat sebuah buku yang berjudul Menumbuhkan Kemandirian Anak, yang ditulis oleh Eugenia Rakhma, seorang pengajar dan penulis buku anak. Buku ini baru terbit banget, diterbitkan oleh Stiletto Book, yang sudah dikenal telah menerbitkan buku-buku fiksi dan non fiksi perempuan.


Penulis : Eugenia Rakhma (pengajar dan penulis buku anak)
Penerbit : Stiletto Book
Jumlah halaman : xiv + 119 halaman

Isi buku ini lengkap banget, dan menjawab semua pertanyaan saya dan mungkin ibu-ibu baru seperti saya yang ingin mengajarkan kemandirian pada anak. Sebagai gambaran, kita intip bab-babnya yuk

Seputar Tumbuh Kembang Anak
Di bab ini dijabarkan tahapan perkembangan seorang anak dari bayi sampai balita beserta aspek-aspek psikologis dan fisiologis yang menyertainya. Dengan membaca bab ini, saya bisa paham ‘standar’ perkembangan skill, perilaku dan kebutuhan anak saya.

Persiapan Sebelum Memulai
Di bab ini dijabarkan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum mengajarkan kemandirian pada anak.

Yuk, Menumbuhkan Kemandirian Si Kecil
Nah, kalau merasa bingung dengan bagaimana menumbuhkan kemandirian anak sejak dini, di bab ini ada tips dan trick-nya, step by step.

Disiplin Untuk Si Kecil
Menumbuhkan kemandirian, berarti memercayai anak untuk melakukan aktivitasnya sendiri; tapi gimana untuk menjaganya agar tetap dalam jalur yang benar?  Bab ini menjawab kebingungan saya.

Serba-Serbi Si Mandiri
Aktivitas yang membutuhkan kemandirian, dibahas di sini; dari toilet training sampai tidur sendiri.

Pentingnya Tidur Bagi Si Kecil
Ini juga nggak kalah penting, tips dan trick mengajak anak tidur siang!

Rumah Yang Ramah
Di bab ini dibahas bagaimana lingkungan yang sehat dan ramah anak bakal mendukung tumbuh kembangnya.

Bermain Bagi Si Kecil
Apa pentingnya bermain bagi anak kita? Di bab ini dikupas habis

Waktunya Bersenang-senang
Ini bab seru, berbagai macam ide-ide aktivitas yang bisa dilakukan dengan anak kita.

Penutup
Selain lengkap dan menyeluruh, buku ini --- walaupun judulnya buku ini non fiksi --- tapi jangan kuatir, bahasanya enak banget untuk dibaca dan sangat mudah dipahami.

Anyway, tertarik untuk memiliki buku ini? Pas banget, saya bikin giveaway dengan dua pemenang yang masing-masing akan mendapatkan buku ini. Silakan jawab pertanyaan ini

Share dong cerita sukses / proses step by step membuat anak Anda mampu makan sendiri! 
·          
  •  Jawaban dituliskan di kolom komentar posting ini, dari tanggal 1 – 5 Februari 2017 pukul  12.00. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 6 Februari 2017 pukul 12.00
  • Satu orang hanya boleh menjawab satu kali
  • Follow Twitter & Instagram Stiletto Book @Stiletto_Book dan Twitter saya @sepatumerah serta Instagram saya @Okkesepatumerah
  • Like Fanpage stilettp book di https://www.facebook.com/stiletto.book?fref=ts
  • Bagikan tautan  giveaway blog tour ini di media sosial masing-masing dengan mention Stiletto Book dan saya, tambahkan tagar #MenumbuhkanKemandirianAnak
 

UPDATE 6 Februari 2017 Jam 12.00

Giveawaynya sudah ditutup. Terima kasih buat yang sudah ikutan yaa!

 Dan pemenangnya adalah 

Intan Novriza Kamala Sari 

dan 

Reni Kristina Sari! 

Congrats! 

Sila kirimkan alamat dan no telp yang bisa dihubungi ke okke.sepatumerah@gmail.com

8 komentar:

Unknown mengatakan...

Wowww ikut ikut ikuttt siapa tau aku beruntung, tertarik banget sama bukunyaaa...

Aku belum punya success story sih (ya secara anak baru 4 bulan) tapi orang tua ku sering banget mengingatkan untuk jangan manjain anak (walau sebagai kakek nenek katanya mereka boleh2 aja manjain). Jangan setiap dia merengek langsung dikasih apa yang dimau. Kasih saat2 anak untuk main sendiri dan menyelesaikan problem yang dihadapi (walau sesederhana teethernya kebalik atau nyelip). Menurut mereka problem solving skill anak harus mulai ditumbuhkan sedini mungkin agar jadi anak mandiri.

Tapi ya itu... namanya juga orang tua baru.. semua teori parenting kayanya diteliti tapi semoga pas penerapan berjalan lancar... hihi..

Cheers mamam!
Puty - byputy.com

Melissa Octoviani mengatakan...

awal2nya aku kasih finger food kayak kroket, bakwan, atau kerupuk hahahaha, supaya melatih motoriknya juga... trus kalo lagi nyuapin sambil akunya ikut makan, biar dia tertarik megang sendok sendiri... tapi sepertinya itu ga terlalu berhasil...

malah lebih berhasil waktu anaknya susah makan dan akunya uda dalam tahap emosi jiwa buat nyuapin, akhirnya aku biarinin... tiap sesi makan, aku dudukin di baby chair, taro piring sendok, dan biarinin dia makan sendiri... no suap suap... ga nyendok sendiri ya berarti ga makan hahahaha... akhirnya bisa deh makan sendiri tanpa disuapin... ya tapi kalo uda tinggal dikit kan kayaknya sayang ya, aku suapin juga hahaha...

Intan Novriza Kamala Sari mengatakan...

Nama : Intan Novriza Kamala Sari
Twitter & instagram : @inokari_
FB : Intan Novriza Kamala Sari
Link share info GA : https://twitter.com/Inokari_/status/826909479073509376

--

Share dong cerita sukses / proses step by step membuat anak Anda mampu makan sendiri!

Halo Mbak, salam kenal. Aku mau ikutan tapi belum punya anak, jadi aku bakal share cerita sukses versi tante aku aja ya. *semoga boleh.

Jadi si tante ini orangnya disiplin dan mau menularkan kedisiplinan itu sedini mungkin ke anaknya yang masih balita. Proses belajar makan secara mandiri ini dilakukan saat sang anak baru berusia 3 tahun.

Tante aku memilih peralatan makan yang safe dan bebas pecah untuk meminimalkan resiko yang bisa terjadi. Setiap jam makan tiba, tante akan membiarkan anaknya mulai makan sendiri. Gak perlu pake drama pemaksaan sih, karena anak-anak memang excited melakukan hal baru.

Tapiiiiii .. excited doang gak menjamin keberhasilan kan? Haha. Namanya juga baru latihan, yang ada malah kadang-kadang jauh lebih berantakan. Waktu makan jadi lebih lama. Hasilnya pun jauh lebih acak-acakan dibanding saat tante sendiri yang langsung menyuapi anaknya.

Melatih kemandirian anak itu butuh kesabaran ekstra. Tante kadang tergoda untuk membantu menyuapi anaknya saja, biar lekas selesai. Namanya balita, untuk menyendok makanan di piring aja harus berusaha keras dan membutuhkan waktu yang lama. Belum lagi kalau ada insiden tumpah yang membuat tante harus menggantikan baju lalu kemudian mengepel lantai. Lalu setelah makan, harus membereskan meja makan yang seperti kapal pecah. Waktu yang sebenarnya bisa dihemat, seandainya sedari awal tante langsung menyuapi anaknya.

Tapi tante selalu mengingat pentingnya melatih kemandirian si anak. Berkali-kali menyugesti diri dengan mengatakan “sabaaaarr! Nanti pasti gak begini terus. Pasti nanti ada manfaatnya!”

Syukurlah, perjuangan tante membuahkan hasil. Ketika sang anak sudah berusia 4 tahun, anaknya sudah mahir makan sendiri. Yeay! Good things always take time, bukan? Yang penting disiplin dan sabar.

Empathary mengatakan...

Saya ikutan ya,

Cerita anak saya yang berumur 20 bulan, alhamdulillah sudah bisa makan dan minum tanpa tumpah dengan sendirinya bermula tanpa paksaan.

Awalnya dia melihat sepupunya yang sudah besar makan sendiri, lama - lama dia pengen, akhirnya dia memaksakan diri untuk makan dengan piring plus sendok sendiri.

Saya bilang memaksakan karena memang saya sendiri pada waktu itu belum siap buat hadapin rumah berantakan dan nasi yang berceceran kemana - mana.

Jadi saya masih agak ragu buat ngasih kepercayaan sepenuhnya, namun berjalan nya waktu saya belajar darinya, bahwa dengan kita percaya padanya, dari situlah Kemandirian terbentuk.

Akhirnya saya pun bersiap dengan segala bentuk kekotoran yang akan dibuatnya, tapi saya punya trik agar rumah juga tidak begitu kotor karena latihan makannya.

Saya mulai memberinya makanan yang ga gampang tumpah dan gampang disendok, seperti bubur halus. Tiap kali dia berhasil dan memasukkan sendok nya kedalam mulut saya terus memberikan semangat dan motivasi, "Hebat anak bunda udah mandiri , bisa makan sendiri "

Lama kelamaan kelihaian tangannya terlatih, dengan bertahap memberikan makanan yang gampang disendok sampai makanan berkuah.

Akhirnya di umurnya sekarang dia Alhamdulillah sudah bisa makan dengan sendok tanpa tumpah.

Yang paling penting dari menumbuhkan Kemandirian anak adalah Rasa percaya kita pada mereka, bahwa You can do it!

yohana siallagan mengatakan...

Nama : Yohana
t : @MrsSiallagan
Halo mbak, salam kenal yah.
Saya merasa buku ini buku yang cukup bagus tentag anak. Nah, saya sedang bekerja sebagai guru TK. Saya merasa sangat membutuhkan buku ini ebagai referensi dalam mendidik anak.

Nah, saya belum menikah apalagi memiliki anak. Tetapi saya memiliki keponakan yang masih berusia 2 thn. Nah, keponakan saya ini sangat dekat dengan saya. Keponkan saya ini bernama Tio dan sedang aktif-aktif nya. Kosakatanya juga sudah banyak. Dia termasuk anak yang bijak. Cerit soal makanan. Dia ini paling malas kalau makan nasi. Nah, akalu melihat saya sedang makan roti, tio pasti akan minta. Biasalah batita kalau makan masih berantakan.

Tio sudah bisa berjalan dan setiap waktu dia akan memencet dispenser utk mngambil air minum. Anak seperti ini harus diawasi dengan ketat.
Kalau makan, biasanya saya menyuapi dia dan terkadang dia akan menangkap sendok dan mengambil makanannya sendiri dan menyuapnya kedalam mulut. Akibatnya, makanan bisa kena ke mata dan are awjah. Soal makanan, mamanya lebih suka kombinasikan sayur-sayuran sama ikan soup kedalam makanannya sehingga gizi tetap seimbang.

mamamolilo mengatakan...

Terima kasih buat yang sudah ikutan giveaway ini yaaa!

Dan pemenangnya adalah Intan Novriza Kemala Sari dan Reni Kristina Sari! Congrats! Sila kirimkan alamat dan no telp yang bisa dihubungi ke okke.sepatumerah@gmail.com

Intan Novriza Kamala Sari mengatakan...

Asikkk! Data diri meluncuurr Mbak. :D

Eugenia Rakhma mengatakan...

Selamat untuk Mbak Intan Novriza Kamala Sari dan Mbak Reni Kristina Sari :) Semoga bukunya bermanfaat, ya.
Terima kasih juga untuk semua yang sudah ikutan give away MiKA.

Last but not least, terima kasih banyak, Mbak Okke udah jadi host di blogtour dan give away MiKA. God bless you :)