Laman

Kamis, Februari 23, 2017

Perubahan

People change, they grow. - Jacob Young
......perubahan terbesar dalam kehidupan saya adalah menikah dan memiliki anak. Hal-hal yang tadinya saya anggap penting, jadi tidak penting.
Jadi, kalau dihitung-hitung sampai tahun ini, ternyata saya sudah 17 tahun nge-blog, dong! Buset. Lama juga ya? Walaupun ada masa saya on banget, satu hari bisa lebih dari tiga posting panjang! (serius, pernah, sampai seorang kawan bilang saya kayak sedang terkena hypergraphia) dan ada masa saya off aka jarang-jarang posting (saat hamil dan melahirkan adalah masa-masa paling nggak produktif saya sebagai seorang blogger), namun ini adalah aktivitas yang berhasil saya lakukan dengan konsisten dalam rentang waktu yang lama.
 
Saya memperlakukan blog saya sebagai wadah ekspresi dan (bahkan) aktualisasi diri, tempat berlatih mengemukakan opini, tempat belajar mengadakan riset kecil-kecilan, tempat berlatih menulis daaan lain-lain. 'Sepatumerah', nama yang saya dapatkan secara tidak sengaja ini pun, pada akhirnya menjadi (semacam) brand juga pada akhirnya menentukan topik, serta tone and manner dalam menulis di blog.

Karena merasa sudah (ke)lama(an) ngeblog, akhirnya saya iseng. Beberapa jam yang lalu saya  menelusuri arsip-arsip posting-an lama saya. Tulisan-tulisan saya bisa merefleksikan kondisi saya pada saat tersebut; walau pun tulisannya tidak dalam format curhat bulat-bulat, namun saya bisa ingat bagaimana keadaan saya saat menulis masing-masing posting. Setiap perubahan yang terjadi sangat terasa.

Anyway, perubahan terbesar dalam kehidupan saya adalah menikah dan memiliki anak. Hal-hal yang tadinya saya anggap penting, jadi tidak penting. Hal-hal yang sebelumnya jarang saya pikirkan, kini jadi hal yang bakal saya ributkan. Hal-hal yang tadinya selalu menimbulkan gairah, sekarang menjadi hal yang paling tidak pedulikan.

Ya, orang memang berubah. Saya pun berubah dan tumbuh. Karena itu tiba-tiba 'sepatumerah' jadi terasa tidak relevan lagi dengan kehidupan saya.

Nggak, saya nggak bilang bakal berhenti ngeblog, lho. Nggak mungkin kayaknya. Tapi sepertinya,  perubahan minat tentu akan memengaruhitopik serta tone and manner tulisan. Jadi mungkin sudah waktunya bagi saya untuk mengakhiri 'sepatumerah' dan berkembang menjadi sesuatu yang lain.

Well, untuk sementara, saya akan terus menulis di sini karena masa berlaku hosting saya belum selesai #eh. Namun, sepertinya saya akan lebih banyak menulis tentang dunia saya yang baru, tentang anak saya, tentang parenting, dan hal-hal lain yang kini menimbulkan gairah baru dalam kehidupan saya.

Pokoknya, jangan kaget kalau kemudian satu saat saya berubah menjadi bundaOkke.





Ew. Nggak lah! :))



Rabu, Februari 01, 2017

DITUTUP [Review & Giveaway] Menumbuhkan Kemandirian Anak



Dua hari setelah melahirkan Lilo, putri pertama saya, seorang suster membawakan Buku Kesehatan Anak Perempuan, tempat mencatatkan perkembangan anak saya. Di halaman pertama saya menemukan puisi On Children-nya Kahlil Gibran.


Your children are not your children.
They are the sons and daughters of Life's longing for itself.
They come through you but not from you,
And though they are with you, yet they belong not to you.

You may give them your love but not your thoughts.
For they have their own thoughts.
You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow,
which you cannot visit, not even in your dreams.
You may strive to be like them, but seek not to make them like you.
For life goes not backward nor tarries with yesterday.

You are the bows from which your children as living arrows are sent forth.
The archer sees the mark upon the path of the infinite,
and He bends you with His might that His arrows may go swift and far.
Let your bending in the archer's hand be for gladness;
For even as He loves the arrow that flies,
so He loves also the bow that is stable.
Apa yang tertulis benar-benar mirip seperti apa yang pernah saya dan partner bahas dari sebelum saya melahirkan. Gara-garanya, kami menonton film The Little Prince, dan melihat sosok The Little Girl. Di film itu, ibu dari The Little Girl bertipe tiger mother, alias pengatur abis; saking pengaturnya, bahkan jadwal The Little Girl seharian, jam tiap jamnya sampai diatur juga. Kami terpikir, pola asuh ala tiger mother itu nantinya bikin anak seperti apa ya?

Saya dan partner memiliki satu pemahaman yang sama, bahwa sebenarnya orangtua hanyalah pintu masuk sang anak ke dalam dunia, idealnya, tugas orangtua adalah menyiapkan sang anak agar mandiri, sehingga nantinya ia mampu mengambil banyak keputusan dalam kehidupannya sendiri.

Waktu itu kami bersepakat, mengajarkan kemandirian itu salah satu hal utama dalam pola asuh kami.

Anyway, mungkin benar, bahwa semua orang itu adalah orangtua yang sempurna, yang mampu merumuskan bagaimana idealnya mendidik anak.... sampai anaknya sendiri lahir. Begitu pula dengan saya dan partner. Begitu lahir; ternyata teori-teori (termasuk perkara kemandirian) yang pernah kami rencanakan dalam penerapannya ya nggak semudah itu.

Kami adalah sepasang orangtua dengan anak pertama; partner sih masih mending, punya keponakan langsung dan terbiasa mengasuhnya. Lah saya? Blank.

Pada akhirnya untuk segala hal yang membingungkan, saya mengandalkan google. Informasi yang saya dapat pun sepotong-sepotong. Di kepala saya tetap banyak pertanyaan ‘Jadi, kapan anak diajari potty training?’, ‘Kapan anak makan sendiri?’,’Gimana cara biar mandiri tapi nggak liar?’, ‘Gimana kalau nganu?’ dan nganu-nganu lainnya.