Laman

Senin, September 24, 2018

#Modyarhood Style : Sesudah dan Sebelum Punya Anak

 Just find what works for you, what style suits you best, and just be confident enough to rock it. - Odell Beckham, Jr.


...Sejujurnya, gelora dress up begitu besar dalam diri, tapi apa daya, kejadiannya selalu pergi buru-buru, bahkan kadang sampai nggak mandi.
 Ketemu lagi di #Modyarhood! Copy-paste lagi ya, siapa tau ada yang lupa, apaan sik, #Modyarhood ini.

Modyarhood adalah blogging project saya bareng Puty. Intinya kami berdua akan membuat blog-post dengan tema-tema seputar motherhood, dari sudut pandang kami berdua. Lalu, kami mau mengajak ibu-ibu blogger lainnya untuk posting tulisan dengan tema yang sama. Ya tujuannya sih untuk melihat banyak variasi sudut pandang soal menjadi ibu, agar wawasan kita terus bertambah. TSAH!

Anyway, topik-topik yang pernah kami angkat adalah : 

 5 Alasan Saya nggak Rajin Baca Parenting Books,  
Belajar Menjadi Ibu yang Waras dari GTM ,
Kencan Setelah Punya Anak,
Kerjaan Domestik : Sepele Tapi Bikin Senewen
Dari Sebel Jadi Kangen  
Beranteman Ala Anak-anak.
Bermain dan Permainan Anak-anak

Modyarhood kali ini masih berhadiah! Dan sponsor tunggal kami adalah : Minimons by Dinda Jou! Sila baca terus sampai bawah untuk lihat apa hadiahnya ya. Dan...


Tema sekarang adalah style sebelum dan sesudah punya anak. 


Waktu (((masih gadis))), saya suka mendengar rangorang bilang, kalau sudah punya anak, style penampilan seorang perempuan bakal berubah jadi lebih lusuh, karena nggak bakal sempet dandan, bisa sisiran aja sukur. Ya, seperti kata Puty, sudah ada stereotip yang mengikuti kata 'emak-emak', yaitu sosok perempuan berdaster dan pake rol. :))

Style saya kurleb sih chic-casual . Kalo lagi experimental, boho/hippies. Tapi yang jelas, saya itu Miss Aksesoris. Karena printilan aksesoris dan jewelry yang saya pakai itu banyak. Ya shawl, ya scarf, belt, belum gelang, cincin, anting. Zaman SD kalau ada yang pakai aksesoris banyak, ledekannya : elu mau buka toko? :D



Sekian dari sekian banyak foto OOTD di FB saya :D

Iya, saya doyan dandan, nggak pernah nggak dress up kalau keluar rumah (dan pasti jahit baju baru kalau ada kondangan).  Jadi waktu itu sih saya nggak bisa bayangin bakal tampil lusuh, apa lagi sampai dasteran dan pake rol. Lagian, saya juga nggak punya daster. Punyanya kaos lusuh dan celana pendek. #eh

Lagi pula, sahabat saya, teman sekantor saya, itu semacam mamak-mamak yang juga nggak dasteran. Jadi saya yakin kalau jadi mamak-mamak pasti akan tetap dress up.

Saya dan Ella, sahabat saya, seorang emak-emak.

Biasanya ekspektasi dan realita suka beda ya? Ekspektasi, style bolelah nggak berubah. Nah, realitanya?

Di hari pertama keluar rumah, seminggu setelah anak saya lahir, baju-baju masa gadis saya nggak bisa dipake! Karena saya kan lahirannya sectio, yes? Model-model baju saya ngepas-ngepas gitu, perih, kena bekas operasi. Plus, semuanya nggak ada yang ramah busui. Ya emang saya bego banget, nggak menyempatkan diri beli baju dan beha menyusui.

Saya keluar nggak pakai daster sih. Saya bukan #timTidurDasteran, ingat? Saya keluar rumah pake... piyama.

Apakah waktu itu insidentil doang? Enggak dong! Di hari-hari berikutnya saya nggak sempat dandan! Kejadiannya selalu begini :








Sejujurnya, gelora dress up begitu besar dalam diri, tapi apa daya, kejadiannya selalu pergi buru-buru, bahkan kadang sampai nggak mandi. Mau nyiapin baju malem-malem? Udah keburu lelah pengin tidur. Nasib #TimNggakPakeART.

 Jadi gimana style saya kurleb?

Gini

Nggak dasteran sik. Tapi....

Ke kantor pun, cuma lebih rapih dikit. Sisanya sama, celana panjang dan kemeja. Sneakers. Make up juga seadanya.

Jadi, bener dong, kalau punya anak bikin kita lusuh?

Nggak sih.  Saya nggak banyak dandan dan dress up sampai Lilo usia setahun! Lewat dari situ, bisaaa! YAY!

Kok bisa?

Kayaknya sih ini karena saya dan partner semakin piawai ngurus anak dan rumah tangga, jadi manajemen waktunya semakin baik, dan pembagian kerjanya juga semakin oke. Tanpa perlu diskusi banyak-banyak, kami tahu, kalau saya lagi ngapain dia harus ngapain.

Pas saya lagi masak, dia nemenin Lilo sambil beresin tempat tidur. Sarapan bareng. Begitu kelar, saya nyiapin Lilo sekaligus sambil mandi bareng, sementara partner beresin bekas masak dan sarapan lalu dia mandi. Setelah dia selesai, dia menggiring Lilo keluar rumah dan main sehingga saya bebas dandaaaaan.

Kami bisa melakukan segalanya jauh lebih efisien, dan keluar barengan. #soundswrong

Walau pun saya jadi sempat dress up, tapi ada sedikit perubahan sih dengan style. Saya merasa style saya lebih sederhana dan jauh lebih mementingkan kemudahan dalam nguber anak kenyamanan : no boots, no dress, no mini skirt, aksesoris/perhiasan secukupnya.


YAY! Dandan lagiii!
Jadi buibuk gimana soal gaya bergaya sebelum dan setelah punya anak? Apakah tidak berubah seperti Puty? Makin sederhana seperti saya? Atau tetap cetar? Cerita dong buuk! Pakein foto-foto biar seru!

  • Ibu-ibu silakan tulis cerita tentang style ini di blog masing-masing
  • Kemudian tinggalkan komen di blog saya mau pun Puty menuju URL ke postingan tersebut
  • Post foto di IG, tag saya di IG (@mamamolilo dan @byputy)
  • Deadline-nya 8 Oktober ya!
Ini dia profile sponsor kami dan hadiahnya.

MinimonsByDindajou: “The Soulful Scarf”

Setelah mengalami depresi yang meruntuhkan kepercayaan dirinya, Dinda Jouhana bertekad untuk kembali mencintai dirinya sendiri. Baginya, ini berarti berkarya. Membuat sesuatu yang berguna.

Minimons by Dindajou, adalah adalah hasil kerja penuh kasih dan perjuangannya untuk tetap positif dalam hidup. Scarf ini ia desain sendiri, dan dicetak secara digital pada bahan voile berkualitas tinggi.

Tidak hanya sebagai aksesoris multi fungsi yang dapat mengubah penampilan dalam sekejap,  scarf ini seolah menjadi penyampai pesan dari Dinda untuk para perempuan: bahwa mereka tidak sendiri. 

Pemenang 1 - Satu buah Square Scarf, satu buah Pashmina dan satu buah Mini Scarf + Aksesoris (Total seharga Rp 564.000)

Pemenang 2 - Satu buah Square Scarf dan satu buah Pashmina + Aksesoris (Total seharga Rp 484.000)

Pemenang 3 - Satu buah Square Scarf  + Aksesoris (Total seharga Rp 285.000)